Hafiz Al-Quran Asal Kutorejo Jadi CJH Termuda Kabupaten Mojokerto - Diksi Today

Rabu, 08 Juni 2022

Hafiz Al-Quran Asal Kutorejo Jadi CJH Termuda Kabupaten Mojokerto

 

Siti Asmaul Nisfiyah saat mempersiapkan                    perlengkapan ibadah haji. 


LN News Today(Mojokerto) - Siti Asmaul Nisfiyah (19) warga Dusun Terong Malang, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto merupakan Calon Jemaah Haji (CJH) termuda dari Kabupaten Mojokerto. Ia akan berangkat bersama 766 CJH asal Kabupaten Mojokerto yang berkesempatan berangkat tahun ini. 

Putri ketiga pasangan almarhum Suhani dan almarhumah Asmiati ini mendapatkan tiket keberangkatan haji dikarenakan pelimpahan porsi dari orang tuanya. Kedua orang tuanya meninggal sehingga santriwati Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Mas'udy Simbaringin ini, berangkat bersama kakak keduanya, Arif Rohman (32). 

Sang kakak mendapatkan pelimpahan porsi haji dari sang ayah, sementara Ninis (panggilan akrab, red) mendapatkan pelimpahan porsi dari sang ibu. Hingga saat ini, perempuan kelahiran Mojokerto, tanggal 24 Oktober 2002 ini mengaku belum percaya namum bahagia. 

"Perasaan saya bangga karena bisa haji di usia muda. Saya bersyukur banget karena ini pelimpahan dari orang tua saya karena orang tua saya meninggal. Aslinya tahun 2020, ada pandemi, haji diundur. Berangkat sekarang tapi orang tua saya meninggal. Perasaannya bahagia, senang bisa mewakili orang tua pergi haji," ungkapnya, Rabu (8/6/2022). 

Hafidz Al Qur'an ini tidak menyangka bisa menunaikan rukun Islam ke-lima di usia muda. Hingga jelang keberangkatan dalam Kelompok Terbang (Kloter) 29 Embarkasi Surabaya tanggal 23 Juni 2022, Ninis mengaku masih belum percaya. Meski keberangkatan merupakan pelimpahan porsi haji dari orang tuannya. 

"Saya nggak nyangka kalau saya akan berangkat haji di usia muda ini. Prioritas saya, saya mendoakan kedua orang tua saya di sana (tanah suci). Persiapannya, setiap hari olahraga. Pagi jalan-jalan, minuman air putih yang banyak, minum vitamin. Saya juga sudah menyiapkan vitamin untuk dibawa," katanya. 


Sementara itu, sang tante Nanik Hidayati (43) menambahkan, jika kedua orang tuanya meninggal akibat sakit. "Ayahnya, Suhani meninggal di usia 55 pada puasa tahun 2021. Sementara ibunya, Asmiati (53) meninggal bukan Januari 2022. Jaraknya 8 bulan, keduanya mendaftar haji tahun 2012 sehingga keduanya digantikan anaknya," tambahnya. 

Adik dari sang ayah ini menuturkan, jika saat ayah Ninis meninggal ia sudah meminta izin ke tempat Ninis menuntut ilmu untuk meneruskan ibadah haji sang ayah namun tidak diizinkan. Pihak pondok beralasan karena hafalan Al Qur'an Ninis belum katam dan masih memiliki dua orang kakak laki-laki. 

"Setelah ibunya tidak ada baru boleh dan alhamdulillah langsung ditanggapi Kemenag juga. Sehingga prosesnya cepat. Kakaknya yang pertama, Samsul Arif (34) mengaku belum siap sehingga Ninis yang berangkat. Kedua kakaknya sudah berumah tangga dan tidak tinggal di sini, iya rumah kosong, tiap hari dia (Ninis) di pondok. Ini kan sudah dapat izin dari pondok," tuturnya.

Kakaknya pertama tinggal di Desa Payungrejo, Kecamatan Kutorejo, kakak kedua rumahnya di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang. Ninis mendapatkan izin dari ponpesnya untuk melakukan persiapan sebulan sebelum keberangkatan. Ia harus kembali ke ponpes setelah menjalankan ibadah haji.*(ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda