6 Motif Batik Kabupaten Mojokerto Tercatat di HAKI - Diksi Today

Kamis, 04 Agustus 2022

6 Motif Batik Kabupaten Mojokerto Tercatat di HAKI

Pengrajin batik tulis 'Rasu'an Lampahan' di Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

LN News Today(Mojokerto) - Ada enam karya perajin batin di Kabupaten Mojokerto yang tercatat pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham. Enam motif batik tersebut yakni Sooko Projo Sawiji, Bader Sekar Mojo, Suryo Ageng Aksoro Jowo, Pinggiran Ukel Majapahit, Parang Mojo, dan Sekar Sungsang.

Salah satunya motif batik Suko Projo Sawiji milik pengrajin batik tulis 'Rasu'an Lampahan' asal Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Motif yang terinspirasi dari Ratu Tribuwana Tunggadewi ini tercatat di Hak Atas Kekayaan Intelektual Indonesia (HAKI) atas nama Lina Destiana Pratiwi (40). 

"Sooko itu kan besar, di Sooko ada Petilasan Tribhuana Tunggaldewi, akhirnya saya buat motif baru Suko Projo Sawiji itu. Motif batik ini memiliki nilai sejarah tinggi karena idenya berasal dari Petilasan Tribhuwana Tunggadewi. Ratu Tribhuwana Tunggadewi adalah ratu penakluk nusantara," ungkapnya, Rabu (3/8/2022).

Maka filosofinya mengandung makna kejayaan serta kemakmuran dan motifnya perpaduan antara relif watu ombo dan relif patung Tribhuwana Tunggadewi yang disamarkan bentuknya. Ada 25 motif batik yang telah dihasilkan 'Rasu'an Lampahan', namun baru bati motif Suko Projo Sawiji yang sudah tercatat di HAKI. 


"Sebenarnya bisnis saya di desainer busana. Beberapa tahun lalu, UNESCO mencanangkan batik ditetapkan kearifan budaya yang berasal dari Indonesia. Jadi saya merasa tergerak dan ingin mengembangkan desain saya tidak hanya di desain busana tapi batik tulis," katanya.

Lina menjelaskan, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis dan memakai pewarnaan alam sehingga harganya sedikit mahal. Jika sudah di desain dalam bentuk busana lengkap beserta alas kakinya, harganya bisa mencapai Rp6 juta. Saat pandemi sudah terkendali seperti saat ini, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto banyak menggelar festival atau pameran.

"Kami berharap Pemkab Mojokerto banyak menggelar festival atau pameran yang mengangkat promosi UMKM Kabupaten Mojokerto, khususnya pagelaran fashion show untuk batik khas Kabupaten Mojokerto. Ini untuk memberi angin segar kepada pelaku ekonomi kreatif (ekraf) seperti dirinya agar tetap survive menjalankan usahanya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata, Disporabudpar Kabupaten Mojokerto, Anton Subendi mengatakan, sejumlah upaya telah dilakukan Pemkab Mojokerto untuk mendukung eksistensi batik majapahitan. Diantaranya dengan memfasilitasi pencatatan motif karya perajin pada HAKI Dirjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham.

"Di sini, kami memfasilitasi karya-karya para pengrajin. Sudah ada enam motif batik Majapahitan yang tercatat di HAKI, ada Sooko Projo Sawiji, Bader Sekar Mojo, Suryo Ageng Aksoro Jowo, Pinggiran Ukel Majapahit, Parang Mojo, dan Sekar Sungsang. Tak hanya itu, event hingga kompetisi rutin digelar tiap tahun untuk mendorong kreativitas para pengrajin batik," tuturnya. 

Masih kata Anton, dalam event yang digelar Pemkab Mojokerto tersebut akan dilombakan. Motif yang menang akan dipilih untuk segaram Pemkab Mojokerto. Namum sejauh ini, lanjut Antom, baru satu motid batik Kabupaten Mojokerto yang dibuat seragam yakni batik Surya Majapahit.*(ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda