BTP Jatim Bersama IRPS Mulai Preservasi Aset Perkeretaapian di Stasiun Mojokerto - Diksi Today

Rabu, 07 September 2022

BTP Jatim Bersama IRPS Mulai Preservasi Aset Perkeretaapian di Stasiun Mojokerto

Petugas melakukan preservasi aset bersejarah perkeretaapian di sisi barat Stasiun Mojokerto. [Foto : ist]

LN News Today(Mojokerto) - Sebagai salah satu upaya untuk menjaga kelestarian benda bersejarah, Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur (BTP Jatim) berkolaborasi dengan Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) dan PT KAI Daop 8 Surabaya memulai kegiatan preservasi atau pelestarian aset bersejarah perkeretaapian di sisi barat Stasiun Mojokerto. 

Preservasi ini merupakan tahap awal dalam rencana seluruh proses pelestarian benda bersejarah perkeretaapian yang ada di lokasi tersebut. Benda bersejarah tersebut berupa eks corong air, eks tangki air, dan eks meja putar (turn table) yang dahulu dipakai lokomotif uap hingga pada era 70-an.

Preservasi ini selain sebagai wujud kolaborasi stakeholder dalam menyambut Hari Kereta Api Nasional yang akan jatuh pada 28 September nanti, juga sebagai wujud edukasi kepada masyarakat luas bahwa dulu benda-benda yang dilestarikan ini pernah berjasa dalam dunia perkeretaapian nasional. 

Humas BTP Jatim, Alfaviega Septian Pravangasta mengatakan, proses preservasi dikerjakan dalam waktu 21 hari kerja dengan pengerjaan difokuskan pada pembersihan area sekitar lokasi preservasi. "Proses preservasi nantinya akan dibagi menjadi dua tahap," ungkapnya, Rabu (7/9/2022).

Tahap pertama, pada peringatan Hari Kereta Api Nasional yang akan jatuh di 28 September nanti, ada sesuatu yang dapat ditampilkan. Pihaknya ingin mengembalikan tampilan eksterior dari eks corong air, eks tangki air, dan eks meja putar lokomotif seperti saat masih beroperasi 50 tahun yang lalu.

"Tahap kedua, ditargetkan area lokasi preservasi dapat menjadi taman edukasi yang dapat berguna bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Nantinya di lokasi tersebut ditampilkan benda-benda bersejarah perkeretaapian yang diharapkan juga menjadi landmark Stasiun Mojokerto dan Kota Mojokerto pada umumnya," katanya.

Koordinator Wilayah (Korwil) IRPS Surabaya, Rizky Nur Ardianto mengatakan, preservasi dilakukan setelah lebih dari 50 tahun benda bersejarah tersebut tidak tersentuh tangan manusia. "Terakhir kali benda-benda ini tersentuh tangan ketika masih beroperasinya lokomotif uap hingga akhir 1970-an," ujarnya.

Pihaknya bersama BTP mencoba untuk menunjukkan kembali bahwa ternyata di Stasiun Mojokerto ada benda bersejarah ini. Jalur KA lintas Wonokromo-Tarik-Kertosono yang melewati Stasiun Mojokerto dibuka pada 16 Oktober 1880 oleh perusahaan perkeretaapian Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS). 

Pada awal berdirinya, jalur ini melintasi Tarik yang bersambung dengan jalur di Stasiun Sidoarjo. Namun, pada 1 Juni 1897 dibangunlah segmen Tarik-Sepanjang-Wonokromo sehingga KA yang melintas dapat tidak lagi melewati Stasiun Sidoarjo. 

Stasiun Mojokerto sendiri dahulunya mempunyai percabangan ke Porong dan Gemekan yang dioperasionalkan oleh Modjokerto Stoomtram Maatschapij (MSM). Selain itu juga ada jalur ke arah Ngoro dan Wates yang dibongkar Jepang pada Perang Dunia II.

Corong air, tangki air, dan meja putar Stasiun Mojokerto adalah fasilitas untuk loko uap yang melintasi jalur-jalur cabang tersebut. BTP Jatim sendiri adalah unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan yang bertugas mengatur, penyelenggaraan, dan mengawasi kegiatan perkeretaapian. 

Termasuk melaksanakan program pengembangan perkeretaapian di wilayah Jawa Timur dan wilayah Indonesia Bagian Timur lainnya.*(ning/am). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda