Bangun Silaturahmi, Persaudaraan dan Perdamaian Bangsa, Dai dan Khotib di Kota Mojokerto Dikumpulkan - Diksi Today

Sabtu, 15 Oktober 2022

Bangun Silaturahmi, Persaudaraan dan Perdamaian Bangsa, Dai dan Khotib di Kota Mojokerto Dikumpulkan

Silaturahmi Bersama Dai dan Khotib dalam Rangka Penguatan Islam Wasathiyah di Pendopo Sabha Mandala Tama Pemkot Mojokerto. 

LN News Today(Mojokerto) - Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mengumpulkan dai dan khotib di Kota Mojokerto. Sebanyak 100 orang dai dan khotib dikumpulkan di Pendopo Sabha Mandala Tama Pemkot Mojokerto untuk mengikuti Silaturahmi Dai dan Khotib dalam rangka Penguatan Islam Wasathiyah.

Silaturahmi Dai dan Khotib dalam rangka Penguatan Islam Wasathiyah untuk Membangun Persaudaraan dan Perdamaian Bangsa tersebut dihadirkan yakni Guru Besar Bidang Sosiologi UINSA, Prof. Dr. H. Nur Syam, M.Si, Komisi Fatwa MUI Jawa Timur, KH Ma’ruf Khozin dan napiter Ustadz Abu Fida. 

Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi, Densus 88 Anti Teror, AKBP Moh Dofir, S.Ag, SH, MH mengatakan, Direktorat Pencegahan Densus 88 Polri bersinergi dengan Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Agama dan instansi terkait serta organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk menumbuhkan Islam yang damai dan cinta tanah air. 

"Kegiatan di Kota Mojokerto ini yang ke 19 dan nanti akan dilanjutkan ke seluruh wilayah atau provinsi yang lain. Kegiatan ini merupakan bersilaturahmi antara da'i dan khotib untuk Indonesia damai karena da'i dan khotib sebagai agen narasi (Islam Wasathoniyah, red) di masyarakat," ungkapnya, Sabtu (15/10/2022).

Islam Wasathoniyah adalah jalan tengah yang moderat dan toleran. Islam Wasathoniyah merupakan Islam yang tidak ekstrim ke kanan dan tidak ekstrim ke kiri. Menurutnya, Islam Wasathoniyah membawa kita menjadi sosok yang adil, saling pengertian dan tidak memecah belah. 

"Semoga para da'i dan khotib ini bisa memedomani bahwa perdamaian, persaudaraan, itu yang utama. Jangan sampai para da'i dan khotib ini menjelek-jelekkan, menyebarkan khutbah yang kurang bagus, itu yang kita waspadai. Sehingga da'i dan khotib yang merupakan sebagai kontrol di masyarakat agar tidak melebar kemana-mana," katanya. 


Kegiatan di Kota Mojokerto merupakan kedua kalinya di Mojokerto. Kanit 1 Subdit Kontra Ideologi menambahkan, sebelumnya Silaturahmi Bersama Dai dan Khotib dalam Rangka Penguatan Islam Wasathiyah untuk Indonesia Damai di Masjid Darussalam Desa Gemekan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.  

"Dengan 2 kali kegiatan silaturrahmi para dai dan khotib wasathiyah dalam rangka Penguatan Islam Wasathiyah untuk Membangun Persaudaraan dan Perdamaian Bangsa ini, ada jaringan kelompok radikal di Mojokerto Kota dan Kabupaten Mojokerto. Alhamdulillah ada 6 anggota yang mau keluar dari pembaitan dari kelompok JAD dan JAT," jelasnya

Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari melalui Kepala Bakesbangpol Kota Mojokerto, Mochamad Imron mengatakan, ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dari hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bakesbangpol seluruh Indonesia di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

"Yakni yang pertama, NKRI menghadapi goncangan krisis ekonomi dan kedua perang Ukraina dengan Rusia belum selesai sampai sekarang. Dua indikator ini, bawasanya negara di dunia ini akan mengalami krisis ekonomi dan tiga disintegrasi bangsa," tuturnya.

Dengan kegiatan tersebut, lanjut Imron, dinilai cukup baik. Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sebelumnya juga telah menggelar kegiatan serupa dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dengan peserta dari pastur, pemuka agama lainnya karena tidak di Islam saja terjadi radikalisme.*(ham/ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda