Bawaslu Kota Mojokerto Gelar Sosialisasi Pemetaan IKP Pemilu 2024 - Diksi Today

Kamis, 17 November 2022

Bawaslu Kota Mojokerto Gelar Sosialisasi Pemetaan IKP Pemilu 2024

Bawaslu Kota Mojokerto gelar Pemetaan IKP dalam Pengawasan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024 di salah satu hotel di Kota Mojokerto. 

LN News Today(Mojokerto) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Mojokerto menggelar sosialisasi Pemetaan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) dalam Pengawasan Penyelenggaraan Tahapan Pemilu Tahun 2024 di Kota Mojokerto. Sosialisasi digelar salah satu hotel di Kota Mojokerto, Kamis (17/11/2022).

Divisi Sumber Daya Manusia (SDM), Organisasi, Data dan Informasi, Bawaslu Kota Mojokerto, Dian Pratmawati mengatakan, pemetaan IKP yakni terkait segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses Pemilu yang demokratis dengan tujuannya untuk memetakan kerawanan di 37 provinsi dan 514 kabupaten/kota. 

"Hasil dari pemetaan akan dilakukan proyeksi dan deteksi dini untuk pencegahan Pemilu dan Pilkada tahun 2024. Yang diutamakan adalah pencegahan melalui proses pengawasan. Jika tidak sesuai peraturan yang lalu, yang melanggar peraturan baru, ada data jadi kita benar-benar memaksimalkan untuk proses pencegahan," ungkapnya. 

Kontruksi IKP sendiri, lanjut Dian, ada empat dimensi yakni kontes sosial dan politik, penyelenggaraan Pemilu, kontestasi dan partisipasi. Kabupaten/kota, hanya sebagai indikator untuk disampaikan ke tingkat provinsi dan akan diolah Bawaslu RI yang nantinya akan diketahui, kabupaten/kota tersebut terindikasi di level mana.

Kasat Intel Polresta Mojokerto, Iptu Pujiyono yang hadir dalam sosialisasi tersebut mengatakan, ada beberapa permasalahan yang sempat muncul di Kota Mojokerto tapi tidak signifikan dan tidak terlalu berpengaruh. "Dukung mendukung di wilayah Mojokerto Kota belum nampak dalam proses pencalonan," ujarnya.

Menurutnya, permasalahan di wilayah Kabupaten Mojokerto lebih dominan daripada Kota Mojokerto. Dalam penanganan potensi konflik, pihaknya juga melakukan analisa, prediksi, langkah yang telah diambil dan langkah yang akan diambil. Sehingga pihaknya mengimbau untuk terus melakukan koordinasi agar potensi kerawanan tidak terjadi. 

Sementara itu, Kepala Bidang Organisasi, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto, Moch Chariris mengatakan, indeks kerawanan Pemilu dalam perspektif media massa. Yakni terkait minimnya literasi, terutama untuk pemilih pemula sehingga dibutuhkan sosialisasi edukasi Pemilu kepada para pemilih pemula.

"Gagdet, ancaman mulai dari serangan siber dan social engineering. Informasi hoaks, misinformasi dan disinformasi. Sehingga bisa diantisipasi dengan membangun karakter positif melalui, media massa, platform media sosial, kedekatan psikologi sosial, menjalin komunikasi antar lembaga dan membangun isu politik," tegasnya.*(ning). 

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda